Digital Self-Branding

Digital Self-Branding

Digital Self-Branding

Saat ini kita tidak bisa terlepas dari dunia digital. Setiap hari kita pasti akan berhubungan dengan dunia itu, entah itu cari tiket kereta, melihat ramalan cuaca, mencari tempat makan, mencari berita, saling berbagi informasi, atau sekedar ngetweet. Pada masa ini disebut sebagai era You 3.0. Era dimana kita, mau-tidak-mau, harus berkoneksi dan bersinggunggan dengan dunia digital untuk menunjang aktivitas kita dalam berbagai hal, termasuk dalam mencari pekerjaan.

Berkembangnya dunia digital tak lantas membuat kita semakin dewasa dalam menggunakannya. Banyak contoh diantara kita ketika menggunakan dunia ini, terutama social media, secara over. Apa-apa kita tweet, lagi makan kita path, galau kita tuangkan ke facebook. Atau dengan kata lain bisa dikatakan kita menggunakan dunia digital kita TIDAK secara bijak. Karena semua informasi yg kita upload sendiri ini secara otomatis akan masuk tersimpan secara baik di dunia digital, dan akan dapat diakses oleh orang luas. Mungkin cocok sekali dengan penggambaran pada film Discounnect garapan Henry-Alex Rubin.

Sebenarnya dunia social media kita (dunia digital) tak perlu kita beri batas, akan tetapi perlu kita kelola. Oleh karena itulah, disini pentingnya kita men-branding-kan dunia digital pribadi kita, terutama yang berkaitan dengan social media.

Yang pertama yang harus dilakukan adalah Know Yourself. Jawablah beberapa pertanyaan yang bisa mendifinisikan diri kita. Meliputi : Siapa kita? Kita menjalani hidup sebagai seorang apa? Apa yang kita lakukan? Apa prinsipmu? Apa gayamu? Apa yang membedakan dirimu dengan orang lain? apa yang mau kita ceritakan ke orang lain?

Apakah sudah cukup dengan pertanyaan-pertanyaan diatas? Tentunya belum, jawablah lagi beberapa pertanyaan berikut ini : superpower kita apa? Apa value tertinggi kita? Orang lain memuji kita sebagai apa? Tiga kata sifar yang bisa menjelaskan diri kita? Apa yang membuat kita selalu semangat? Atau passion kita apa?

Kemudian, jawab lagi pertanyaan-pertanyaan berikut ini secara lebih mendalam. Apa tujuan branding kita? Bagaimana kita mau dilihat orang lain? bagaimana orang lain menilai dan melihat diri kita? Setelah mendapat menjawab atas pertanyaan-pertanyaan diatas renungkanlah. Instropeksi diri kita masing-masing, sebenarnya kita ini siapa sihs? Jawaban-jawaban yang muncul itu bisa kamu acuan untuk kamu kembangakn menjadi self-branding diri kita. Misal kita ternyata itu jago cerita dan suka bange nulis, oh mungkin branding kita bisa menjadi seorang story teller. Atau suka dengan kamera tapi juga suka mainan, mungkin bisa menjadi toys fotografer.

Lalu setelah ketemu maka saatnya Optimize The Media! dimulai dari nama kita, ya karena nama adalah identitas utama kita. Bisa dengan kita menentukan nama panggung, misal Tukul Arwana, Ogi Si Bule Ndeso. Dll. lebih baik dua kata, dan tentunya gunakan secara konsisten. Lanjut ke bio, tampikan penjelasan singkat tentang bio kamu atau about yourself. Better singkat dang jelas, bermakna dan berisi. Kemudian tampilkan face (display picture / avatar) dengan bangga. Berikut beberapa tips untuk avatar.
1. Usahakan wajah tampak jelas
2. Berpose wajah jangan yang lain
3. Jangan menampilkan foto beramai-ramai
4. Tidak perlu pakai foto artis, anime, atau hewan
5. Tidak diedit secara berlebihan, dan tentunya tidak perlu pakai foto bawaan facebook.

Tunjukan portofoliomu, atau CV mu. Misal suka kuliner ya tunjukan makanan khas daerah menurutmu. Setelah itu ketika kita menggunakan social media jangan alay, semuanya di tweet, gunakan bahasa yang baik dan dimengerti – karena kemampuan berbahasa kita akan menunjukan kecerdasan kita.

Oke setelah semua sudah dilakukan, kelola itu dengan konsisten dan bijaksana.

Berikut ada beberpa tips lain yang bisa diterapkan juga :
1. Jangan jadi palsu
2. Pelajari apa yang baru dengan duniamu
3. Jalin networking dengan sebanyak-banyaknya orang
4. Dan yang terpenting adalah, mulailah buat kontenmu dari sekarang.

“Branding is based in authenticity. So be authentic.”
“Be yourself because everyone else already taken.”
“Jadilah saja dirimu, sebaik-baiknya dirimu sendiri.” – Soe Hok Gie

Guru: Andin Rahmana

(JZ/2014)

Sumber: Akber Semarang