Local Leaders Day – Sebuah Catatan

Local Leaders Day – Sebuah Catatan

Local Leaders Day – Sebuah Catatan

“… Setiap relawan adalah pemimpin atau calon potensial,
karena tugas penting pemimpin salah satunya adalah melayani.” ~
Ainun Chomsun

Pekan lalu, Akber melangsungkan hajatan besarnya untuk kali kedua. Acara pertemuan relawan seluruh Indonesia ini bernama Local Leaders Day’s. Melalui ajang ini, Akademi Berbagi memberikan penguatan kapasitas kepada para relawan sehingga menjadi manusia mandiri dan bermartabat. Bertujuan untuk menguatkan organisasi dan relawan dari visi yang telah dibangun bersama.
Founder Akademi Berbagi Ainun Chomsun menjelaskan bahwa, “Local Leaders Day’s diselenggarakan bukan untuk Akademi Berbagi, melainkan untuk para relawannya agar memiliki karakter dan kepribadian yang berkualitas.”
Bertempat di Wisma Salib Putih, 7-9 Maret 2014. LLD kali kedua ini mengusung tema Empowering Volunteers, Conecting Opportunity. Didukung oleh Manulife Financial, Telkomsel, Kompas.com, dan General Electric Indonesia. Dengan memboyong serta  para trainer alumni Nielsen yang tergabung dalam Tiga Pijar untuk berbagi dengan para relawan. Tiga Pijar, adalah tiga sekawan Yanti Nisro, Jansen Siregar, dan Zul Muhammad. Ada juga Donny BU dari Internet Sehat dan Dr. Roby Muhamad, seorang sosilog lulusan Colombia University.
Tahun ini LLD diikuti oleh 34 kota di Indonesia, + 200 orang peserta. Jumlah ini bertambah dua kali lipat dari tahun 2012. Local Leaders Day’s dimulai pada pukul tiga sore dengan perkenalan masing-masing relawan dan berkisah singkat tentang Akademi Berbagi di kotanya. Dilanjutkan dengan opening speech dari Ainun Chomsun selaku founder.
Etika Berinternet menjadi seminar pembuka dalam acara Local Leaders Day’s, yang berlangsung pada pukul 19.00Wib. Difasilitasi oleh Donny BU dari Internet Sehat, seminar ini membedah mengenai wilayah privat dan wilayah publik di ranah internet. Mana yang membahayakan di internet dan mana yang membawa pengaruh positif.
Tak hanya itu, Donny BU juga membeberkan beberapa fakta buruk mengenai kejahatan yang berasal dari terbukanya informasi wilayah pivat ke internet.
Pada hari kedua Local Leaders Day, berlangsung sesi utama yakni sharing yang dipandu oleh Tiga Pijar yang berlangsung dari pukul 08.00 Wib hingga 17.00 wib. Sesi ini mengupas tuntas sisi personal para peserta. Sharing tentang mimpi-mimpi dan harapan yang ingin dicapai. Para peserta begitu antusias mengikuti sesi demi sesi yang dipandu oleh Jansen, Yanti dan Zul.
Malam tiba dan acara yang ditunggu-tunggu- api unggun dimulai. Para peserta berkumpul mengelilingi api unggun, kali ini akan berlangsung pemberian mistery gift. Semacam bertukar kado, tapi rahasia siapa pemberi dan penerimanya. Nah, selain tukar hadiah malam api unggun ini juga dimanfaatkan untuk saling mengenal lebih dekat satu sama lain diantara para relawan.
Puncak malam api unggun diisi dengan dengan obrolan-obrolan dari peserta dan tentu saja musik yang mengiringi. Kak Nenysh selaku panitia yang juga nyambi penyanyi duet sama Mas fotografer yang ternyata gitaris, menghibur teman-teman lainnya. Eh, ada yang lagi ulang tahun ternyata 🙂
Keesokan harinya, minggu-yang ternyata hari terakhir- seminar terakhir dari Robby Muhammad tentang Voluntarism dan Perubahan. Seminar singkat ini, memunculkan pertanyaan-pertanyaan kritis dari para peserta. Sekaligus menjadi refleksi, tentang urgensitas dalam perubahan sosial. Tiga pertanyaan kunci yang diajukan Robby adalah: Kenapa saya? Kenapa kami yg bergerak? dan Kenapa sekarang?.
Well, karena waktu yang terbatas apa yang disampaikan Robby Muhammad dalam seminar penutup #LLD2014 ini bakalan bikin gelisah yang terus menerus dipiara dan dicari jawabannya dengan melakukannya sekarang.
Sekarang, mari berkemas dan pulang ke kota masing-masing. Tiga hari nyaris diakhiri, perjalanan kembali dimulai.
*Dari berbagai sumber
*Gambar diambil semana-mena tanpa ijin khusus pemilik

Sumber cerita Akber : [ blog Iyya Maliyya ]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *