Resiko Berinternet dan Cara Mengatasi

Resiko Berinternet dan Cara Mengatasi

Resiko Berinternet dan Cara Mengatasi

Masih dalam rangkaian acara Local Leaders Day 2014 di Salatiga, kali ini para 200 relawan Akademi Berbagi yang berasal dari 34 kota di Indonesia disuguhi ilmu tentang etika berinternet. Guru keren yang hadir mengajar pada malam itu adalah Donny B.U, co-founder dari ICT Watch, dengan mengangkat tema Internet Sehat.

Seminar yang dibawakan oleh pemilik akun twitter @donnybu ini memang tepat sekali, mengingat Akademi Berbagi merupakan gerakan sosial yang muncul berkat adanya internet dan media sosial. Para relawan penggeraknya pun orang-orang yang setiap hari bersentuhan dengan internet serta aktif di media sosial. Berikut ini adalah poin-poin penting yang disampaikan kepada para peserta LLD 2014 kali ini:

  • Konten ‘gunung es’ Internet Safety yang sering dibicarakan, jika diurutkan mulai dari yang teratas (terlihat di permukaan) adalah Pornografi, Security, Privasi.
  • Kebanyakan pengguna berfokus pada isu pornografi. Sebenarnya isu tersebut timbul akibat dari isu privasi yang tidak diperhatikan. Misalnya: sebagai pengguna, kita sering susah membedakan data privat & publik, misal foto yang sering di-upload via social media, berpotensi digunakan orang lain untuk tujuan yang positif atau negatif.
  • Modusnya bisa memalsukan data dan memperkenalkan diri sebagai orang lain di social media, kemudian mengincar pengguna ‘lugu’ untuk memberikan konten pornografi yang diinginkan dengan alasan memberikan konsultasi kesehatan gratis, kemudian pengguna diperas dan diancam.
  • Permintaan ‘pasar’ pada konten pornografi begitu tinggi, dengan 70 juta pengguna Internet dini di Indonesia, peran edukasi masyarakat menjadi sangat penting untuk mengingatkan dan membedakan data privat dan publik.
  • Seringkali penculikan juga berawal dari internet. Bagaimana bisa terjadi? Ilustrasi dibawah ini bisa dijadikan pembelajaran agar penculikan tidak menimpa keluarga atau teman kita:
    • Penjahat internet mencari data anak sesuai yang diinginkan via Facebook, kemudian mencari pengguna dengan data yang cukup lengkap, didapatkan foto selfienya, data No. HP, id BBM, kapan ia pulang sekolah, siapa dan apa pekerjaan orang tuanya dan teman-teman bermainnya.

Sulit sekali memang membedakan bagaimana data privat dengan data publik. Seperti yang sudah disinggung di atas, seringkali kita malah tidak menyadari bahwa data privat yang kita miliki malahan dijadikan data publik oleh orang lain. Beberapa poin penting lainnya tentang data privat dan data publik antara lain:

  • Masih berpikir kita bisa membedakan data privat atau publik? Faktanya adalah e-ktp yang kita gunakan sekarang menyimpan data sidik jari dan retina para pemiliknya. Celakanya, dari retina tersebut bisa diungkap berbagai macam data dari seseorang. Dan lebih celakanya lagi data yang adai di e-ktp bukan dipegang oleh pemerintah, tapi oleh pihak ketiga. Kita menyimpan ktp di dompet yang aman, tapi justru data pribadi yang kita beri ke orang pada ktp melebihi kepada data yang biasa kita share publik.
  • Foto liburan ke Bali (atau kemanapun itu) yang menggunakan pakaian mini biasanya didokumentasikan oleh teman, dan kemudian dibagikan ke publik, bisa dengan mudah dikumpulkan oleh orang lain dalam blog lalu dijadikan konten pornografi untuk keuntungan pribadi.

Apa yang disampaikan Donny BU berkaitan Internet Right dan Internet Sehat? Berikut ini poin-poinnya:

  • Internet Right tidak selamanya buruk, siapa yang ingin adiknya dengan mudah mengakses konten pornografi? masalahnya adalah siapa, apa yang & mengapa konten tersebut perlu dikontrol?
  • Jangan sampai Internet Right digunakan untuk mengekang kebebasan berekspresi, kasus Prita & Benhan adalah contoh bagaimana ekspresi dianggap sebagai pelanggaran pidana. Padahal sebagai masyarakat sipil kita punya hak untuk berbagi informasi.
  • Tiga langkah ikut serta dalam Internet Sehat.
    • Inform (menjadi pemberi informasi)
    • Engage (menfasilitasi media belajar)
    • Support (menjadi bagian dari pemberi atau pembuat kebijakan)
  • Internet harus dikelola dan diawasi oleh 3 kelompok secara bersama: masyarakat sosial, pebisnis dan pemerintah.
  • Banyak pengguna Internet menjadi Slacktivism, RT, Share, Like atau berbagi tanpa memperhatikan detail dan kebenaran informasi.
  • Internet Sehat bergerak dikonten, Akademi Berbagi kita bisa berbagi tugas mengedukasi komunitas, bersama menjaga data privasi dan kebebasan berekspresi.
Pada seminar tersebut Donny BU juga membuka kesempatan bertanya untuk relawan yang hadir. Salah satu penanya menanyakan tentang keterkaitan blog dan prinsip internet sehat.
Q: Banyak pengguna memanfaatkan blog untuk bercerita soal teman, anak atau keluarga. Bagaimana mas Donny menanggapi hal tersebut?

A: Pilihan ada di pengguna, kadang ada data pribadi yang penting dibagikan untuk tujuan berbagi informasi. Namun yang berbahaya adalah apabila kita berbagi sesuatu dan tidak paham dengan baik betapa besar resiko (atau keuntungan) yang didapatkan. Berbagi informasi dengan kesadaran resiko positif atau negatif penting diperhitungkan di awal.

Dari poin-poin di atas bisa diambil kesimpulan bahwa dalam berbagi sesuatu di internet harus sangat berhati-hati, perhatikan mana yang merupakan data publik ataupun data privat. Internet sehat akan terwujud berkat peran kita semua. Sambil menunggu pemerintah memiliki UU Privasi, mari sebarkan ilmu ini supaya efek negatif dari praktek berinternet bisa diminimalisir. Terima kasih Donny BU atas ilmu Internet Sehat yang telah diberikan di LLD 2014.
Berbagi bikin happy!
*Ada poin-poin materi dari Donny BU yang kamu dengar namun belum ada di artikel ini? Silahkan tambahkan di kolom komentar ya.
Artikel ini hasil kolaborasi Fachry Bakhar & Agustaf Riyadi