Ulasan Rani: Hari Pertama Workshop Leadership Akademi Berbagi (Part 2)

Ulasan Rani: Hari Pertama Workshop Leadership Akademi Berbagi (Part 2)

Hari Pertama 22 Februari 2019

Pemateri Ketiga : Mbak Ainun Chomsun

“Memberi Kaki Pada Mimpi”

 

Akademi Berbagi pertama kalinya dibangun oleh mbak Ainun Chomsun dan teman- temannya pada tahun 2010. Berawal dari keinginan untuk dapat belajar mengenai hal- hal baru (seputar dunia kerja) secara cepat namun ilmu yang didapat sangat bermanfaat, penting, terbaru, dan terpercaya atau terakui di lingkungan kerja pada saat itu. Dari sinilah kelas akber diadakan, kelas yang dibuat ini diadakan secara gratis atau tidak berbayar agar semua orang yang tertarik untuk belajar bersama di sebuah tempat belajar. Para pemateri atau biasa disebut guru yang mengisi di kelas Akademi Berbagi tidak dibayar, tempat yang dipakai tidak berbayar, sehingga kelas ini dapat diikuti oleh siapa saja yang tertarik.

Dahulu informasi kelas pertama kalinya dibagikan lewat media sosial “twitter”, dimana para pengguna twitter saat itu sangat banyak dan jangkauannya cukup luas. Penggunaan sosial media twitter inipun bukan hanya digunakan untuk mempublis kegiatan kelas, namun lewat akun twitter mbak Ainun chomsun yang saat itu bernama “pasar sapi” lah kegiatan mencari guru atau pemateri di kelas dilakukan lewat sosial media twitter, materi-materi kelas dibagikan secara langsung saat kelas berlangsung atau disebut live tweet, hingga membangun jejaring dengan akberians dilakukan menggunakan twitter.

Kelas-kelas akademi berbagi terselenggara untuk “mewujudkan mimpi” dimana mimpi mbak Ainun Chomsun yakni dapat “memberikan manfaat kepada orang lain”, seperti pesan dari ayahandanya disaat mbak ainun masih muda dulu. Untuk mewujudkan sebuah mimpi pun kita harus terus belajar dan belajar, bukan berhenti dan tidak belajar. Sehingga kelas-kelas yang diadakan dapat dirasakan secara manfaatnya bersama-sama, atau yang belajar bukan hanya “saya” saja tetapi “kita”. Namun tentunya materi yang ingin dipelajari sendiri tentunya berawal dari rasa ingin tahu Mbak Ainun dan teman-temannya mengenai suatu materi.

Dalam memulai mewujudkan mimpi yang harus dilakukan yakni “Kerjakan sekarang juga”, dimana “tidak mau belajar” dan “tidak bisa” itu adalah sesuatu yang berbeda. Tidak mau belajar sudah pasti tidak bisa dan sudah berhenti disitu saja, namun ketika kita sudah belajar dengan maksimal kata “tidak bisa” pun pasti akan berganti dengan “bisa”. Belajar sedikit demi sedikit sesuatu yang tidak kita ketahui, lama-kelamaan pastinya akan menjadi tahu dan bisa hal tersebut. Dalam melakukan hal ini tentu saja perlu pertimbangan “Penting kah?” kemudian “filter atau saring” hal tersebut sebelum dilakukan. Sehingga kegiatan-kegiatan yang sudah terencana akan dilakukan berdasarkan keutamaan dan kepentingan hal yang akan dilakukan.

Mewujudkan mimpi itu sangatlah penting jika kita “mempunyai teman” yang dapat menemani kita untuk mewujudkan mimpi. Sehingga akan ada sosok yang selalu mendukung, mengetahui, dan memberikan solusi serta semangat kepada kita disaat kita salah arah, berhenti, atau lupa mengerjakannya. Oleh sebab itu ketika dikerjakan bersama-sama dengan teman yang memiliki mimpi yang sama maka itu akan menjadi sebuah mimpi yang dapat dikerjakan dengan mudah. Carilah sosok teman yang dapat menemani kita dalam mewujudkan mimpi-mimpi kita tersebut.

Seiring perjalanan sebuah kegiatan bersosial tentunya jangan hanya menjadi kegiatan yang tidak ada keberlanjutan setelahnya, namun bangunlah “networking” dalam mewujudkan mimpi-mimpi kita. Disini kata networking bukanlah “saya tahu dia” melainkan “dia tahu saya”. Nama Mbak Ainun Chomsun pun dahulu dikenal bukan karena nama akunnya adalah Ainun Chomsun, namun dikenal dengan nama akun twitter “pasar sapi “. Sehingga disinilah kita harus membangun networking yang baik dengan siapa saja dan dengan media apa saja, agar orang lain mudah mengenal dan mengetahui siapa kita sebenarnya, dan dari sinilah baru dapat dinamakan sebuah “networking”.

Mimpi yang akan terwujudkan lebih baik jika kita dapat “menceritakan mimpi” kita kepada orang lain, sehingga akan ada orang yang akan selalu mengingatkan kita untuk terus mewujudkan mimpi kita yang belum terwujud. Akademi berbagi pun hingga saat ini masih berdiri karena dulu mimpi tersebut diceritakan kepada teman-teman mbak ainun chomsun, tentang sebuah kegiatan kelas berbagi yang diadakan secara gratis lewat para akademisi dan praktisi.

Selanjutnya jangan lupakan bahwa sebuah kegiatan “collaboration is must” atau kolaborasi itu harus dilakukan, sehingga akan mempermudah jalan kita dalam mewujudkan mimpi. Berkolaborasi dengan siapa saja yang mungkin memiliki mimpi yang sama, komunitas yang mirip, dll, adalah kegiatan yang tidak dapat dilupakan atau diabaikan begitu saja.

Langkah berikutnya adalah “Focused” atau fokus dalam menjalankan mimpi yang akan diraih, jangan sampai mimpi yang kita inginkan justru kita sendiri tidak fokus dalam mewujudkannya. Jika bukan kita sendiri yang mewujudkan mimpi kita lalu siapa lagi? Karena ini adalah mimpi yang kita buat sendiri, maka kitalah yang harus fokus dalam mewujudkannya.

Akademi Berbagi sendiri muncul dan berkembang hingga saat ini karena:

 

Simple : sederhana untuk dilakukan, tidak ribet susah, ataupun harus melalui berbagai tumpukan layer baru dapat terselenggara.

 

Mudah diduplikasi : dimana kelas-kelas yang diadakan dapat diduplikasi di daerah- daerah, seperti mencari “pemateri atau guru” yang mau berbagi ilmunya secara gratis, mencari “tempat atau ruang” yang tidak berbayar bisa seperti café, tempat rapat, ataupun hanya berupa teras depan rumah, selanjutnya informasi kelaspun dapat menggunakan sosial media sebagai tempat pengumuman secara gratis.

 

Sesuai kemampuan : kelas-kelas yang diadakan oleh akademi berbagi sendiri diadakan sesuai kemampuan para relawan atau volunteer, tidak menuntut kalau poster harus bagus, caption harus oke, dan lain sebagainya. Namun lakukanlah dan buatlah berbagai macam program kegiatan yang dapat kita lakukan sesuai kemampuan kita sehingga kita akan melakukannya dengan baik dan terlaksana.

 

Bermanfaat : buatlah berbagai macam program dan kegiatan yang bermanfaat untuk diri kita sendiri dan orang lain, sehingga yang akan merasakan manfaat dari kegiatan atau program kita adalah kita bersama. Program dan kegiatan yang bermanfaat tentulah dan pasti akan dapat berjalan terus karena manfaatnya dapat dirasakan.

 

Tujuan yang jelas : merupakan keutamaan dalam berjalannya sebuah program dan kegiatan yang akan terlaksana, sehingga arah dan kemana sebuah program akan berjalan dapat terarah sesuai dengan direction atau hasil yang telah jelas tujuannya.

 

Value yang kuat : kegiatan-kegiatan serta program yang banyak tentulah sangat baik, namun ingatlah bahwa adanya sebuah nilai atau value dalam program serta kegiatan tersebut sangatlah penting adanya. Untuk siapa sih ini dibuat, ada apa sih didalamnya, kenapa sih ini dilakukan, dampak apa sih yang akan dirasakan, dll? Berikanlah value yang kuat didalamnya sehingga akan dapat dirasakan dengan baik oleh siapa saja yang terlibat dan mengikutinya.

 

Happy : ingatlah bahwa program yang kita lakukan dan buat haruslah “happy” atau “menyenangkan”, sehingga bagaimana mungkin program tersebut akan kita lakukan sedangkan tidak membuat kita menjadi happy atau senang dalam mengerjakannya. Akademi Berbagi hadir karena manusia diciptakan oleh Allah suka berbagi, dan dengan cara berbagi inilah dapat membuat kita yang berbagi dan yang menerima akan merasa “happy” atau senang.

 

Berjalannya sebuah kegiatan dan program tentulah akan menghadapi tantangan atau rintangan, namun tantangan dan rintangan terbesar yang ada tentunya ada pada “diri sendiri”. Sehingga ketika kita dapat mengalahkan atau melewati tantangan tersebut, maka program dan kegiatan yang dilakukan akan terasa mudah karena diri kita sendiri telah terkalahkan.

Muncul dari tahun 2010 hingga saat ini tahun 2019, tentulah bukan perjalanan yang pendek, mudah, serta tidak ada halangan. Akademi berbagi bisa seperti ini karena adanya sebuah “komitmen dan konsistensi” dari para relawan untuk membangun serta berbagi ilmu pengetahuan secara gratis dan terbuka secara terur menerus. Memang pada awalnya dapat tersebar hingga ke berbagai daerah-daerah, namun sangat disayangkan ada beberapa daerah yang “freeze atau locked” karena tidak adanya komitmen dan konsistensi di dalamnya. Oleh sebab itu bagian inilah yang paling sulit, dan rumit untuk menaklukannya. Selamat untuk Akademi Berbagi di daerah- daerah yang masih aktif dan terlaksana, ini bukan untuk founder, bukan untuk Akademi Berbagi pusat, melainkan untuk kita semua di daerah yang telah menjalankan Akademi Berbagi di daerah-daerah.

Ingatlah bahwa dalam melakukan berbagai program dan kegiatan serta menggapai mimpi, hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah “Jarang ada orang yang mau mendengarkan orang lain” maka jadilah sosok yang mau mendengarkan orang lain untuk dapat mewujudkan mimpi kita. Ambillah saran-saran positif dan membangun, jangan melupakan kritikan-kritikan negatif, bisa jadi kritikan tersebut memang harus kita perbaiki dan melanjutkan mewujudkan mimpi kita.

“AKADEMI BERBAGI… BERBAGI BIKIN HAPPY”

 

Pemateri ketiga : Mas Yhanuar

“Pembekalan Relawan”

 

Relawan, apa sih arti dari kata relawan itu sendiri? Lalu bagaimana sih untuk menjadi seorang relawan itu sendiri? Lalu bagaimana jika relawan itu sendiri adalah seorang pemimpin? Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan yang perlu kita ketahui dimana seorang relawan itu sendiri merupakan sosok pemimpin untuk dirinya sendiri, ia berani mengambil keputusan untuk menyediakan waktunya kepada orang lain disaat ia sendiri sebenarnya memiliki kepentingannya pribadi.

Disini relawan Akademi Berbagi terus belajar untuk dapat memimpin dirinya sendiri dengan menyediakan waktunya kepada orang lain, disaat ada tugas- tugas sekolah, kuliah, kerjaan, dan lain sebagainya. Ia masih sempat memberikan sedikit waktunya untuk berbagi bersama dan belajar bersama. Mereka masih terus belajar, berusaha dan terus melakukan proses-proses penempaan diri sendiri terhadap keilmuan yang ada saat ini dan membagi waktunya, sehingga dapat menjadi pemimpin yang inspiratif dan memiliki sebuah kerja keras yang nyata untuk kebermanfaatan bersama.

Untuk menjadi seorang relawan dengan tempaan jiwa pemimpin, maka setiap relawan harus mengetahui apa itu 3C:

 

  1. Contribute

Adalah adanya sebuah tindakan nyata terhadap lingkungan sekitar, meskipun sangat kecil. Dimana tindakan nyata ini sangat berarti dan baik dibandingkan dengan hanya memberikan kritikan-kritikan atau kata-kata motivasi. Sehingga dengan tindakan ini dapat menjadikan kita memiliki sebuah peran di lingkungan kita untuk memberikan perubahan ke arah yang lebih baik tentunya. Disinilah para relawan dapat belajar memberikan kontribusi nyata terhadap lingkungan sekitar seperti yang dilakukannya dalam Akademi Berbagi kepada siapapun.

 

  1. Colaborate

Untuk menjadi seorang relawan diperlukannya kolaborasi-kolaborasi nyata dengan berbagai pihak, komunitas, serta organisasi dimanapun ia berada untuk menggapai mimpi yang ia ingin wujudkan, sehingga dengan adanya kolaborasi ini dapat mempermudah dan meringankan kerjanya dalam mewujudkan mimpi.

 

  1. Consistency

Merupakan sebuah sikap untuk dapat terus menerus melakukan kegiatan yang ia lakukan dalam mewujudkan mimpinya. Sehingga dengan adanya konsistensi ini ia dapat berproses dalam menggapai mimpinya yang memang tidak ada yang instan.

 

Selanjutnya yang perlu dimiliki seorang relawan ialah “Be a Professional” jadilah seseorang yang profesional di bidangnya atau di tempat ia berada sehingga ia akan mengetahui apa yang sedang ia lakukan dan kerjakan dengan baik. Kemudian “clear about who to do, what, by when”, dimana seorang relawan harus memiliki tujuan yang jelas, kepada siapa ia akan melakukan hal tersebut, apa yang akan ia lakukan, serta kapan ia akan melakukannya. Langkah demi langkah harus dapat ia lihat dan ketahui alur kerjanya atau “Saw & Workflow” bahwa sudah seperti apa yang telah ia lakukan selama ini. Gunakanlah sharing folder yang semua orang dapat menggunakan atau mengaksesnya seperti “google drive, box, dll” sehingga setiap orang yang terlibat dan mengetahui dapat menggunakan apa yang telah ia terima atau dapatkan.

Seiring perjalanan menjadi seorang relawan yang dapat memimpin sesuatu hal, maka gunakanlah projek managemen atau “use project manajemen” dalam menyusun dan mengatur kegiatan yang ia lakukan, sehingga ia akan mengetahui bagian mana yang belum ia kerjakan, bagian mana yang telah ia kerjakan, karena hal ini dapat mempermudah kerjanya pada program serta kegiatan yang sedang ia kerjakan.

Ingatlah bahwa seorang relawan perlu untuk “the project set priority” dimana ia harus mengetahui bagaimana cara memprioritaskan project yang sedang ia lakukan. Sehingga projek demi projek dapat terselesaikan berdasarkan keutamaan dalam menyelesaikannya. Hal-hal inilah yang perlu dilakukannya oleh seorang relawan terhadap projek-projek yang sedang ia lakukan untuk menjadi seorang pemimpin yang akan memimpin dirinya sendiri sebelum orang lain.

Adapun kegiatan yang perlu dilakukan oleh seorang relawan akademi berbagi saat ini ialah ia harus memperbaiki data base yang telah dilakukannya selama ia menjadi relawan seperti melakukan hal-hal kecil berikut ini :

– Mengetahui data pribadi dari “volunteer guru, volunteer tempat, volunteer pengelola, dan akberian” seperti ulang tahunnya, alamat, CV, dll seputar orang tersebut.

– Mencatat dan terus menjaga hubungan baik dengan orang-orang tersebut lewat sosial media, sekedar memberi salam, member ucapan selamat terhadap sesuatu yang telah ia capai, ataupun memberikan ucapan selamat ulang tahun.

– Lihat dan perhatikanlah hal-hal kecil yang baik dari orang tersebut untuk menjalin hubungan baik dengan mereka.

 

Kegiatan kerelawanan Akademi Berbagi merupkan sebuah tempat belajar bagi siapa saja yang mau belajar untuk menjadi pemimpin untuk dirinya dan orang lain. Sehingga orang yang suskes sebenarnya adalah orang yang dapat memberikan dan berbagi manfaat kebaikan sebesar-besarnya kepada sesamanya. Karena berbagi adalah sebuah hal yang membahagiakan untuk diri sendiri dan orang lain.

Ulasan hari pertama selesai.

Tulisan oleh Hadapiningrani, Relawan Akber Jogja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *