Guru : Yusran Fuadi – Sutradara film Tengkorak
Hari/Tanggal : Kamis, 29 Maret 2018
Tulisan : Amy, Relawan Akber Jogja
Pertama kali mendengar judul film “Tengkorak”, yang terlintas di benak saya adalah film berbau horror dan sedikit nyeleneh. Sebagai catatan, film ini menjadi Official Selecion Balinale 2018, dan Official Selecion Cinequest Film & VR Festival USA 2018, best film nominee for fantasy, scifi and horror feature.
Didorong rasa penasaran, sayapun menjadi Person in Charge untuk kelas Akber Jogja yang mengundang sutradara film Tengkorak sebagai guru. Yusran Fuadi, nama si sutradara. Kelasnya berlangsung di penghujung Maret 2018, membahas bagaimana membuat film fiksi ilmiah yang luar biasa dengan budget seadanya.
Sebelum Yusran memaparkan liku-liku pembuatan film Tengkorak, beliau memutarkan trailer filmnya. Melihat trailer film tersebut, kesan saya terhadap film ini benar-benar berubah. Trailernya benar-benar membuat saya penasaran terhadap film yang luar biasa ini (dan saya harus menunggu hingga kuartal terakhir tahun ini untuk menontonnya). Setelah itu barulah Yusran memaparkan bagaimana proses pembuatan film “Tengkorak”.
Ide pembuatan film ini tumbuh saat ia berusia usia 12 tahun. Setelah itu ia belajar, melakukan survei, membaca berbagai macam buku, dan terus memupuk impiannya tersebut hingga dewasa. Pembuatan film-nya sendiri membutuhkan waktu panjang. Ketangguhan dan komitmen luar biasa dari Yusran, aktor-aktrisnya, serta kru, akhirnya menghasilkan karya yang hebat. Beliau juga bercerita, di proses editing untuk beberapa adegan, kru menggunakan aplikasi gratis yang mampu menghasilkan efek yang menganggumkan.
Setelah mendengarkan pemaparan Yusran, saya mendapat banyak hal baru, bukan hanya tentang pembuatan film tetapi juga nilai-nilai yang ada di dalamnya. Komitmen, pantang menyerah, serta tahan terhadap proses adalah tiga hal dari begitu banyak nilai yang saya peroleh. Selain itu, hal yang patut digarisbawahi adalah, tak ada alasan untuk tidak mewujudkan mimpi kita, karena ada banyak hal di dunia ini bisa kita manfaatkan untuk menjadi yang lebih baik.
Akademi Berbagi, berbagi bikin happy!!
Editor: Budhita Arini