Minggu 4 Mei 2014 bertempat di Perpustakaan Umum Labuhanbatu digelar Kelas Akber ke-9. Kali ini mengambil tema yang menjadi keprihatinan bangsa yaitu tentang pelecehan seksual pada anak (child sex abuse). Mata Pelajaran yang diangkat adalah “Mencegah Pelecehan Seksual pada Anak” dengan guru Indrawaty Sinaga, S. Psi.
Bu Iin adalah sapaan akrab aktifis perempuan dan anak yang mengetuai Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (LPPA) Labuhanbatu. Banyak kasus sudah didampinginya khususnya kekerasan terhadap perempuan.
Apa yang membuat anak rentan menjadi sasaran pelecehan seksual? Bu Iin menjelaskan pertanyaan dan jawabannya pada karakteristik personal yang dimiliki korban antara lain: Penampilan Fisik, seperti pertumbuhan fisik yang lebih cepat dibandingkan teman seusianya.
Perilaku anak yang mudah dekat dengan orang asing dan tidak menolak jika disentuh oleh orang asing akan cenderung lebih mudah untuk menjadi korban.
Karakteristik kepribadian, yaitu anak-anak pasif cenderung sulit menolak atau menghindar jika berhadapan dengan situasi yang tidak nyaman baginya.
Dampak kekerasan seksual pada anak antara lain ketakutan/kegelisahan, depresi, kesulitan di sekolah, dan lain-lain.
Tipe pola kekerasan seksual: pertama, Ada Perjanjian, pelaku menjanjikan sesuatu pada korban seperti hadiah. Kedua, Fase Rahasia, “Jangan bilang siapa-siapa”, begitu yang mereka tandaskan kepada anak dan disertai ancaman. Ketiga, Tahap Penyingkapan, biasanya terjadi secara tidak sengaja, misal anak lelah dicabuli dan memberontak.
Apa yang harus dilakukan jika kita ada anak yang mengalami perlakuan ini?
- Melaporkan kepada pihak yang berwenang
- Menjauhkan anak dari lingkungan atau keadaan yang menyebabkan anak dapat mengingat kembali peristiwa tersebut
- Dukungan dan penerimaan dari keluarga serta lingkungan sosial
- Damping anak dalam kegiatan yang dilakukannya
- Buatlah suasana yang nyaman dan aman
- Waspada terhadap orang-orang yang di sekeliling anak
- Membawa anak ke tenaga ahli untuk berkonsultasi.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah perlakuan ini:
- Menciptakan hubungan harmonis antara orangtua dan anak
- Pendidikan agama dan moral
- Memberikan pemahaman kepada anak mengenai jenis dan akibat yang ditimbulkan dari kekerasan seksual
- Melakukan seleksi dan rekrutmen yang lengkap untuk mencegah pelecehan seksual di tempat banyak terdapat anak-anak (arena bermain, sekolah, penitipan anak, dsb)
- Melengkapi kamera CCTV pada setiap sudut bagunan yang diperuntukkan bagi anak
- Sosialisasi akan bahaya kekerasan seksual terhadap kelompok anak yang rentan
- Kerjasama pemerintah, lembaga-lembaga sosial dan masyarakat.
Diakhir kelas, Ibu Indrawaty Sinaga memberi kesimpulan bahwa Pencegahan kekerasan seksual pada anak membutuhkan peranan keluarga dan lingkungan sehingga anak akan sehat Fisik dan Psikososial yang pada akhirnya akan menciptakan keluarga Sehat.
Setelah itu dilakukan sesi tanya jawab yang cukup menarik. Tepat jam 12.00 acara ditutup dengan foto bersama.
[Sumber cerita Akber : Share 005 5 April 2014, blog Akber Labuhan Batu]
..