Digital dan Akademi Berbagi

Digital dan Akademi Berbagi

Digital dan Akademi Berbagi

Minggu kemarin, saya baru saja “pulang kampung” ke Pekanbaru. Karena ada tugas dari kantor yang harus diselesaikan di sana. Saya excited sekali menyambut kepulangan ke Pekanbaru, setelah kurang lebih 10 bulan lalu saya resmi merantau kembali ke Jakarta.

Bicara Pekanbaru adalah tentang sebuah jalan panjang yang ditata oleh Tuhan. Di Pekanbaru saya bertemu dengan banyak hal, termasuk Akademi Berbagi yang kemudian melahirkan Akademi Berbagi Pekanbaru, 4 tahun yang lalu. Saya masih ingat sekali bagaimana 4 tahun lalu semua dimulai dengan hal baru bagi sebagian komunitas di Pekanbaru: digital. Bagaimana agar kelas yang diselenggarakan tidak hanya berakhir di kelas saja, namun juga meninggalkan jejak digital yang konon lebih “evergreen” daripada hanya sekedar kelas konvensional.

Saat ini, saya sudah meninggalkan Pekanbaru dan melepas status relawan Akber Pekanbaru untuk kemudian bergabung sebagai relawan Akber Jakarta. Tentu saja dengan mengikuti aturan yang ada, bahwa saya harus ikut kelasnya terlebih dulu biar paham medan tempur antara Akber Pekanbaru dan Jakarta. It’s totally different! Saya mengamini apa yang dikatakan oleh founder waktu itu bahwa setiap kota punya ciri khas dan tantangannya masing-masing.

Di awal berdirinya Akber Pekanbaru, saya dan teman-teman dibantu oleh Athiek membagi tugas agar Akber Pekanbaru bisa digital. Semuanya diawali dengan membuat account Twitter, Blog, dan Facebook. Kami menyapa, mencolek, dan berinteraksi di dunia maya dengan seluruh akun komunitas di Pekanbaru yang meskipun beberapa sudah mati suri namun akhirnya ikutan hidup. Tidak hanya itu, seluruh materi kelas juga disimpan di blog Akber Pekanbaru agar bisa dipelajari oleh semua orang.

Akademi Berbagi dan dunia digital adalah dua hal yang selalu bersinergi. Sadar atau tidak, dari pengalaman saya, tidak semua relawan dapat mengelola akun digital akber kota. Selalu ada masanya kita kehabisan ide. Jujur, saya pun pernah berada di saat itu. Dan pada akhirnya saya harus memilih, apakah ingin eksis sebagai pribadi atau berkompromi dengan tanggung jawab dalam mengelola akun digital Akber.

Akun digital Akber adalah sebuah representatif organisasi serta ada value volunteer yang harus tersampaikan. Biarkan follower tumbuh secara organik dengan banyaknya interasi sebagai salah satu cara berjejaring.

Akademi Berbagi adalah sebuah komunitas yang mempunyai ciri khas pembeda di dunia digital. Karena itu seluruh materi dan jejaknya harus traceable di situs pencarian. Apabila suatu kelas yang diadakan oleh Akber Kota tidak dapat ditemukan di situs pencarian, berarti itu saatnya para relawan memastikan apakah engine digitalnya sudah bekerja dengan baik di kota tersebut atau belum.


Ditulis oleh Rendra Kurniawan, relawan Akber Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *